Obat Wasir Ambeien, JAKARTA — Seorang anak laki-laki bernama Lev lahir dengan “lidah super” yang panjangnya 15 cm dibandingkan bayi kebanyakan. Tak hanya itu, ukuran lidah anak juga enam kali lebih besar dibandingkan lidah anak normal.
Bentuk lidah bagian atas ini diketahui saat ibunya, Olena, melakukan pemeriksaan rutin. Saat itu, Olena sedang hamil 32 minggu.
Besarnya ukuran lidah menyebabkan lidah Levi sejak lahir. Awalnya Olena dan suaminya melihat lidah Lev sebagai sesuatu yang menarik dan menarik.
Rupanya penyakit ini menyebabkan lidah Levi menempel di dagunya sehingga membuatnya sulit makan seperti bayi. Ia hanya bisa makan susu dari botol dan tidak bisa makan makanan padat.
Kekhawatiran orang tua Lev semakin bertambah ketika mereka mengetahui penyebab lidah Lev yang besar. Menurut dokter, lidah Lev yang sangat besar disebabkan oleh kondisi genetik yang langka dan fatal.
“Seorang ahli genetika memastikan bahwa anak tersebut mengidap sindrom Beckwith-Wiedemann yang langka,” kata Olena, seperti dilansir The Sun, Rabu (6/3/2024).
Dokter menjelaskan bahwa sindrom Beckwith-Wiedemann adalah kelainan yang berlebihan. Penyakit ini seringkali disertai dengan peningkatan risiko kanker.
Sindrom Beckwith-Wiedemann diperkirakan terjadi pada 1 dari 15.000 bayi. Menurut Rumah Sakit Anak Great Ormond Street (GOSH), penyakit ini biasanya disebabkan oleh kelainan kromosom.
Menurut GOSH, kelainan kromosom ini terkadang bisa diturunkan dalam keluarga. Namun pada beberapa kasus, kelainan kromosom penyebab penyakit tidak diturunkan dalam keluarga.
Selain itu, salah satu gejala sindrom Beckwith-Wiedemann adalah lidah yang sangat besar atau makroglosia. Pertumbuhan lidah yang tidak normal dapat menyebabkan kesulitan makan dan berbicara, air liur berlebihan, serta masalah pada perkembangan gigi dan rahang.
Terapi wicara dan bahasa seringkali bermanfaat jika dilakukan sejak dini. Namun pada beberapa kasus, anak yang lahir dengan lidah tinggi memerlukan operasi pengecilan lidah.
“Tim dokter dari Odesa (Ukraina) meminta kami mencari bantuan ke luar negeri karena di Ukraina belum ada dokter yang memiliki pengetahuan untuk membantu anak-anak yang menderita penyakit tersebut,” kata Olena.
Untungnya, seorang dokter berpengalaman dari Amerika mengunjungi Odessa, Ukraina, tempat tinggal Lev dan keluarganya. Oleh karena itu, Olena segera membuat janji dengan dokter.